Selasa, 10 September 2013

Paradigma FPI Menyesatkan Umat

Gerakan Front Pembela Islam (FPI) sudah sangat jauh dari paradigma perjuangan yang mendidik, karena sebagai organisasi masa yang mengaku mewakili penganut Islam “katanya” merasa sudah berbuat sesuai dengan apa yang dititahkan oleh agama. Oleh karena itu menurut mereka semua yang mereka lakukan sepertinya sudah dianggap benar menurut pemahaman umat Islam pada umumnya padahal apa yang telah dilakukan cenderung berujung pada tindakan lepas kontrol serta menurutkan amarah dan jauh dari kesan dakwah. Tidak seperti apa yang telah diajarkan Rasulullah SAW dengan konsep cinta dan rahmatnya.
Jika kita menengok lebih dekat apa yang telah dilakukan FPI dalam setiap aksinya justru menyakiti hati nurani, baik umat Islam yang tidak sepaham dengan gerak langkahnya akan tetapi juga menyakiti rasa kebebasan beragama. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam Kitab Allah, dimana disebutkan laa ikrahaa fiddiin (tidak ada paksaan dalam agama)  berarti apa yang dilakukan FPI sudah menyalahi beberapa prinsip dasar yang dianut umat Islam di Indonesia.
Pertama, Indonesia adalah negara yang memiliki bermacam-macam golongan di mana mereka membentuk beberapa organisasi. Ada dua organisasi besar yaitu NU dan Muhammadiyah dan organisasi lain yang belum tentu memiliki kesamaan paham dan pandangan dalam mengartikan makna dakwah.
Tidak salah  memang dalil Hadits Nabi Muhammad SAW “man rooa minkum munkaron fal yughoyyirhu bi yadzihi fa in lam yastathi’ fa billisanihi fa inlam yas tathi’ fabiqalbihi wadzaalika adh’aaful iimaan. (Jika kalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tanganmu, jika tidak mampu maka dengan lisanmu, jika tidak bisa dengan hatimu, maka yang demikian itu selemah-lemahnya iman). Dan konsep yang diajarkan tersebut sangat benar adanya asal ditafsirkan menurut logika yang benar. Dimana merubah dengan tangan tidak hanya kekerasan dan pengrusakan akan tetapi berusaha merubah kebijakan dengan sistem politik dan pendidikan masyarakat secara sistematis dan beradab tanpa menimbulkan korban.
Selain itu FPI justru menilai dakwah lebih kepada bentuk kekerasan yang berujung pada timbulnya sentimen yang berasal dari organisasi kedua organisasi tersebut, meskipun ada juga di antara pengikut kedua organisasi ini ikut dalam arus gerakan seperti yang disuarakan oleh FPI. Oleh karena itu secara tidak langsung mereka menodai makna perbedaan pandangan dalam Islam yang mengakibatkan gesekan-gesekan yang semakin memperbesar ruang perbedaan di sebabkan ulah yang telah dicitrakan dari gerakan FPI itu sendiri.
Kedua, FPI telah menanamkan stigma pada khalayak umum baik mereka masyarakat awam tentang agama dalam memahami makna dakwah, lebih dari itu ada korban yang lambat laun terbentuk secara psikologis penilaian bahwa memang Islam adalah agama perusak seperti yang dicontohkan mereka sehingga stigma positif tentang Islam sebagai rohmatan lil alamiin justru dicerabut dan digantikan oleh stigma negatif yang menganggap Islam itu agama kekerasan dan penyebar teror sebagaiaman yang telah dilakukan oleh kelompok Nurdi M Top yang ternyata jika ditelaah justru menjadi alat untuk menjatuhkan nama baik Islam di mata dunia.
Ketiga, pencitraan yang selama ini dilakukan oleh FPI yang dianggap sebagai “pembela Islam” kini telah bergeser menjadi kelompok yang suka bertindak kelewatan dan tanpa batas melanggar sisi konstitusi negeri ini. Seperti apa yang dilakukan oleh salah satu aktivis FPI yang menyiram dengan air teh salah satu peserta diskusi di salam satu TV swasta justru menunjukkan bahwa FPI merupakan sempalan Islam yang pada mulanya ingin menunjukkan bahwa mereka sebagai pahlawan ternyata dinodai dengan prilaku yang tidak beradab dan sangat memalukan.
Beberapa argumen tersebut lebih diperparah dengan tindakan tidak beradap anggota FPI ketika menabrak pengendara motor pada waktu sweeping hingga merenggut nyawa korbannya.
Dengan segala gerakan frontal dan kasarnya akan meracuni pemikiran umat Islam dengan prilaku sadistis dan kejam apalagi anak-anak dan remaja mereka sedang mencari jatidiri kebenaran ajaran Rasulullah dan seperti yang dicontohkan oleh para sahabat bahwa Islam adalah Rahmatan lil ‘alamiin.
Entah, sampai kapan FPI tersadar bahwa sebenarnya apa yang telah dilakukannya justru menyakiti umat Islam? Jawabannya ada pada mereka.

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/07/20/paradigma-fpi-menyesatkan-umat-575159.html
Read More..
RIZKI © 2008 Template by:
SkinCorner